Senin, 21 Oktober 2013

Nostalgia HIKADACITA

Well, gue udah nggak lanjutin post ke Bali hari terakhir, karna lu tahu bahwa hari terakhir means pulang. Apalagi yang bisa diceritakan selain bermalas-malasan di hotel sambil menunggu jam keberangkatan dan juga nungguin pesawat yang delay satu jam dan dikasi Roti Boy gratisan? Lolololol. Jadi, sekip aja yak.


Sekarang saatnyaa.... NOSTALGIA HIKADACITA!!
Sebenarnya udah lama banget pengen menanggapi post dari saudari Marcelline, tapi baru sempat sekarang.

Apa itu HIKADACITA?? HIKADACITA adalah Himpunan Kaula Muda Pecinta Alam yang didirikan di SMA Strada Santo Thomas Aquino, Tangerang pada tanggal 12 November uhh udah, stop. We're not going to that. Intinya HIKADACITA adalah organisasi Pecinta Alam (a.k.a PA) gue dan teman-teman gue yang unyu dulu pas SMA. Kami unyu tapi kami binal. Ayyiyiyii.

Minggu, 25 Agustus 2013

Bali with Omega 6 Day 3

Ahhh, it's supposed to be the third day. Very late post. Terlalu banyak gangguan yang gue alami hingga sulit sekali merangkak ke post selanjutnya.

Diawali dengan sarapan dan gue lupa sarapannya apa, tapi seinget gue sarapan mulai membaik menunya. Wakakaka. Hari ini BITCHES, uh I mean, BEACHES DAY OUT. Wolololololololol. Yap, tujuan hari ini dipenuhi dengan pantai. Seperti biasa, si Bli menjemput kami dengan girang gembiranya walau nunggu kami sarapan sebentar.

Pejalanan dimulai. Tujuan pertama adalah Tanjung Benoa. Em, seinget gue dulu di Tanjung Benoa itu ada pantai dengan banyak rekreasi seperti banana boat, paraseling, dsb, trus bisa nyebrang ke Pulau Penyu. Tapi, si Bli nanya, resort gue apa. Huh? Resort?? Gue nggak ngerti. Trus mungkin karena kami berdua saling nggak ngerti apa yang kita bicarakan, maka gue putuskan untuk ke tempat selanjutnya. Si Bli menawarkan ke pantai Nusa Dua, dan kebetulan gue juga belum pernah. OK kita ke situ deh.

Pantai Nusa Dua itu sepi. Dan itu artinya bersih!! Yay!! Semacam pengen tanning *lepas baju*






Sabtu, 03 Agustus 2013

Bali with Omega 6 Day 2

Day 2. Rencana hari ini adalah pergi ke tiga tempat: Tampak Siring, Bedugul, dan Tanah Lot.

Sebelumnya, kita sarapan dulu deh di hotel. Hm, hotelnya lumayan sepi, karna udah nggak hari libur lagi. Mulai curiga nih makanannya bejimane. Apakah dengan jumlah kami yang sangat sediki ini, makanan tetap memuaskan?? Makannya ala prasmanan gitu. Well, pas dibuka lid makanannya, gue (dan mungkin yang lain) agak mikir bentar. Mencerna apa yang baru kami lihat. Nasi, tahu goreng, bakwan, sup. Iya, diluar ekspektasi kita mungkin, makanannya (agak) sederhana, padahal ini hotel loh. Tapi nggak bisa memungkiri juga, kita nawar hotelnya udah membabi buta sampe dipotongin harga berapa kali. OK deh, kita makan aja. Viki sempet komen "Supnya kayak sup anak kosan. Sayur seadanya direbus trus ditambah sosis". Wakakakaka. Tapi supnya enak kok, apalagi kuahnya. Enak, yaa, diatas sup anak kosan dikit lah. Yang bikin ill-feel adalah tahu gorengnya. Kecutnya jahanam. Udah kecut, keras pula. Itu..seperti tahu yang difermentasi dan dipres di ketek abang-abang sampe tingkat keasaman tertentu dan digoreng. Pokoknya, nggak banget =.=

Habis sarapan, kami melanjutkan pergi untuk first day trip ini. Yieeyy. Kami nyewa mobil yang udah plus supir dan BBM. Kami dijemput oleh seorang bli (panggilan mas, abang, bro ala bahasa Bali). Namanya Gede (tapi orangnya kecil). Orangnya sangat ramah, trus bukain kita pintu mobil, kursi, dsb. Baik banget deh, trus orangnya lemah lembut kalo ngomong. Sopan sip lah.

Kita akhirnya sampe di Tampak Siring. Sebelumnya gue uda pernah sih ke sini. Cuma berhubung tempatnya bagus dan ada beberapa teman gue belum ke sini, ya udah gue pilih ke Tampak Siring.


Sabtu, 27 Juli 2013

Bali with Omega 6 Day 1

Omega 6 yang seperti gue sudah ceritakan di postingan ini, adalah para 6 ciwik-ciwik binal yang bertemu secara tidak sengaja di SMA, retret bersama dan menempati kamar bersama dan kamarnya kodenya adalah Omega 6. Kita comotlah nama kamar itu yang kebetulan sama dengan jumlah kami berenam.

Cihuynya, kami masih sering kontekan sampai sekarang, dan emmm, kami lima tahunan *sebenarnya lupa kapan friend anniversary kami*, tapi diitung-itung pake jari sih.. nyampe lah 5 taon. SMA kelas 1, SMA kelas 2, SMA kelas 3, kuliah semester satu dua dan kuliah semester tiga empat; totalnya 5 taon deh pokoknya. Kami merencanakan sebuah perjalanan yang tak disangka-sangka jadi. Ke Bali, dan berenam lengkap!! Awalnya hampir nggak jadi, gara-gara tiket pesawat mahalnya seanying-anying. Tapi takdir berkata lain, tiket mendadak promo dan kami pun dengan binal terbang. Gue sebagai pengurus semua-muanya, mulai dari transport, hotel, tempat wisata dan jumlah pakaian dalam mereka *nggak, ini urusan mereka masing-masing*. Setiap berapa jangka waktu, gue menagih uang yang akan dibayarkan *lagi mikirin usaha travel*. Terdengar selalu erangan, desahan dan keluhan tiap gue menagih. Ya, gimana ya. Demi kelangsungan dan kepentingan bersama, dan juga kelancaran di Bali biar mereka nggak terpaksa menjadi gelandangan dan akhirnya dideportasi ke Tangerang. Dan, pada akhirnya, kami pergi. Yay, tanggal 15 Juli 2013-18 Juli 2013 mungkin menjadi waktu singkat libur kami, tapi menjadi waktu yang sangat panjang yang ada di hati gue :3 *suit suit*

Day 1 dimulai ketika jam lima yang harusnya janjian udah sampe di bandara, dengan nistanya gue telat dan sampe jam setengah tujuh malem dengan binalnya. Teman-teman udah pada ngumpul dari jam setengah lima ada juga yang jam 5. Gue hanya bisa nyengir. Alasan telat, apa lagi?? Karna supir gue kejebak macet, jadi nyampe rumah gue lama banget. Padahal gue udah siap-siap dari jam empat sore loh, saking semangatnya. Pas nyampe bandara, mereka-mereka udah pada nungguin dengan tampang tukang daging, siap menyembelih gue. Tapi gue alihkan napsu dosa mereka dengan menarik mereka ke tempat penyerahan bagasi. OXOXOXOXOXO. Bagasi gue 10kg. Dan yang paling berat.

Then, karna kita pada udah web check in, jadi uda dapet prinan boarding pass. Kita tinggal nunggu deh di Gate 5. Rencana keberangkatan sekitar setengah delapan malem. Kita pun berangkat dengan cihuy nya. Cuaca katanya kurang mendukung. Agak serem juga sih pesawatnya getar-getar, dan menggetarkan juga lemak kita. Akhirnya kita bergetar bersama malam itu. Karna gue duduk dekat jendela, gue bisa liat pemandangan Jakarta dari atas bagus banget, lampu-lampunya bergemerlapan. Gue minta Ruth yang duduk di ujung dekat kabin untuk ambil SLR gue. Dia mengambilkannya dan ini yang terjadi.


Kamis, 16 Mei 2013

Welcoming Students from Osaka University 4

Sebenarnya post ini bukan welcoming lagi. Tapi udah perpisahan. Wkwkwwkwk. Lanjut lag. Sebelum berpisah kita pergi ke ITC Permata Hijau.

Naik apa??

Naik angkotttt, oh yeahhh..



Jumat, 29 Maret 2013

Welcoming Students from Osaka University 3

Akhirnya ada waktu buat nyambung ke part 3. Honestly karena uda lama banget, jadinya udah ga seru-seru amat diceritain. Hehehehe. But well, secara garis besar aja deh. Apa yang dilakukan the next day abis Ikumi san nginep di rumah.

Paginya jam 6 gue udah bangun. Nyokap juga udah bikin sarapan sandwich. Gue liat si Ikumi belum keluar kamar. Ya udah gue mandi dulu. Jam 7 mau ke Binus lagi soalnya. Ga lama kemudian dia bangun dan mau mandi. Trus pas dia keluar kamar liat nyokap, dia bilang "uunn, su,, suramat pagi" dengan aksen Jepangnya. Nyokap ketawa ketawa aja liatnya.

Baju dia sama gue sama, biru benhur. Wow, sebuah kebetulan. Hehehehe. Nggak penting untuk dibahas sih. Dan kita langsung buru-buru sarapan. Abis itu gue kepikiran buat mesen taksi ke kampus soalnya bawaan dia lumayan banyak kan.Tapi, taksi nggak ada yang bisa dipesen. Keki, gue minta supir gue anter *gue agak malas sama supir satu ini. Suka ngeluh*.

Sebelum berangkat, kita sempatkan buat foto-foto. Abaikan nyokap gue yang belum mandi karna beliau nyiapin sarapan dari pagi :3 But she's still beautiful 



Bokap gue ikut nganter karna si supir nggak tau jalan. Kami pun langsung berangkat. Udah agak jauh dikit, nyokap BBM, jam tangan si Ikumi ketinggalan. Gue pun ngasih tau dia. Dan dia langsung kaget dan mengiyakan. Dia bilang saking terburu-burunya, dia lupa. Gue liat jalanan lagi macet dan nanggung buat pulang, gue kasi tau nyokap deh. Trus nyokap bilang dia anterin jamnya ntar skalian sama Tante Evi (tetangga gue, skaligus temen gereja nyokap) karna mereka mau ke Tanah Abang dan lewat Binus. Ya udah deh kita lanjut. Si Ikumi sampai berkali-kali minta maaf karena dia anggap merepotkan.

Jalanan Daan Mogot mengarah ke Grogol udah biasa macet. Selama perjalanan, si Ikumi takjub dengan kemacetan yang ada *sebenarnya sih bukan hal yang harus ditakjubi*. Dia bilang di Jepang nggak pernah ada semacet ini. Motor juga nggak seekstrim ini. Gue bilang di Indonesia mah biasa *malu*. Yang bikin dia kaget adalah orang yang mendadak nyebrang jalan yang cukup dengan melebarkan keteknya ke atas. Dia ampe menjerit kecil gitu. へええ。。すごくこわいインドネシアね. Indonesia serem gile yaa...

Setelah 2,5 jam kejang-kejang di jalan sampailah di Binus Kijang. Langsung gue bantu Ikumi turunin barang dan ke ruangan tempat nyimpanin barang. Setelah itu masuk ke kelas untuk melihat presentasi baik dari mahasiswa Binus maupun Osaka. Presentasi anak Osaka dibawakan dengan drama dan mereka mengangkat tema istilah-istilah di Jepang dan mereka jelasin dengan drama. Sangaat menghibur. Berikut beberapa spoiler drama yang mereka presentasikan.

Jumat, 15 Maret 2013

Welcoming Students from Osaka University 2

Lanjutannya dengan selang yang cukup lama ya. Maklum, sibuk. Lol. OK, here we go

Yay, hari H, tanggal 7 Maret 2013. Pagi-paginya kuliah dulu, sampai jam 3. Trus pulang beres-beres kamar sebentar. Makin nggak sabar malam ><

Gue berangkat ke bandara jam 17.30, bareng supir dan adek gue yg bontot. Rumah gue dan bandara lumayan dekat. Jam 18.00 aja gue uda sampe. Langsung gue menuju Terminal 2D. Wihh, udah makin deg2an aja. Takut salah bertingkah atau salah ngomong. Nah disitu dibagi-bagiin balon yang ada tempelan nama mahasiswa Osaka yang dipasang-pasangkan sama kita. Sembari menunggu, narsis dulu lah nggak apa-apa. Hehehehee..




Layaknya mau nunggu artis, kami Harap Harap Cemas. Dan gue baru sadar kalo gue haus *nggak penting*. Di sana ada mesin minum otomatis alias Jidouhanbaiki kalo bahasa Jepangnya. But, yang noraknya, I've never used this shit before. Yap, dengan berbekal kenorakan, gue sama ade gue liat minumannya. Ada yang 5.000 ada yang 10.000, tapi duit gue 50.000. Dan dengan polosnya gue masukin ke mesin duit gue 50.000. Pas udah setengah masuk, teman gue bilang kudu pake duit pas. Gue tarik dengan cepat duit gue dan menangis "Duit gueeeeeee!! Sukur kau slamat, Nak!!". Akhirnya gue memutuskan untuk berbelanja roti ehm sebut saja Roti Man, sekalian buat ade gue satu yang udah meraung-raung kelaparan dan satu lagi buat Ikumi, soalnya gue tau, dia pasti kelaparan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...