Rabu, 18 Juli 2012

Liburan @Puncak Part 4

Sudah hampir malem. Dea dan Ko Dugong sepulang dari jalan-jalan, mereka tergeletak tak berdaya di kasur soalnya mereka ngantuk. The rest, kita santai di gazebo yang ada di villa. Suasananya sore gitu, agak gelap gara-gara kabut, pokoknya bikin galau deh. Hehhehehe. Gue suka banget suasana gitu. OK, terlepas dari galau, Linah dan Peki berbaik hati untuk masakin indomie buat santai di gazebo.



Nggak lama kemudian, Dea bangun. Si Ko Tio lagi main gitar, gue nyanyi2. Karna gue iseng, lirik lagunya gue ganti-ganti untuk mengejek Dea yang abis ehmmmm dipiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiippp kan oleh ex nya. Alhasil, dia NANGIS. Wakakakakakakakakakaka. Nggak nyangka, lirik gue sebegitu nusuknya. LOLOLOLOLOLOLOLOLOL. Dea ngibrit ke kamar dan... selimut gue jadi korban air mata dan ingusnya yang menjijikkan. Please deh.

OK. Sudah malam, ikan bobo. Tapi kita nggak bobo, kita langsung sibuk mempersiapkan BBQ. Team cowok mempersiapkan arang untuk dibuat bara.



Cewek2 menyiapkan apapun yang mau dipanggang. Oh, yang bikin gue agak gimana gitu adalah foto ini.




Iyuuuww, terlihat menjijikkan. Mirip dengan piiiiiiiiiiiiiiiiiiiippp olesannya. But, this only butter and soysauce kok. Cuma campurannya gimana ya keliatannya. Hehehehe. Hal ini terjadi karena perbedaan masa jenis antara kedua zat. Halah

Bara dinyalakan. Asep membumbung tinggi. Kita nggak kayak mau BBQ, tapi kayak mau bakar rumah.





Hahahahha. Fotonya asap semua. Dan inilah yang dinanti-nanti.




OK. Ada hal asem yang gue alamin. Gue testing sate daging. Luarnya mateng coklat gitu, pas digigit. Cruuuttt, aer. Masih ada aernya. Gue langsung hilang kesadaran *nggak sebegitunya juga sih* sampai-sampai berpikir untuk menjadi vegetarian selama sisa hidup gue. Well, intinya dagingnya belum matang. Oke, muntah.
Akhirnya, Ko Tio mulai meneliti tingkat kematangan daging semenjak kejadian itu. Gue mendapat teori Daging-BBQ-Mateng jika dan hanya jika:
1. Warnanya kecoklatan
2. Kering, nggak basah-basah amat
3. Sosoknya kayak arang
OK. Bravo, Ko Tio.
Yang bikin ngakak lagi, si Ko Tio makan hasil panggangan dan harus ada kantong lepehan buat dia lepehin panggangan yang nggak enak *u don't say*. OK, kalau gue ceritain lagi udah nggak lucu, tapi please deh. Kantong Lepehan. Gimana gitu yah, kunyah dan lepeh. Kinda anorexia.

Inilah makanan yang sebaiknya kami tak makan lagi karna endingnya juga masuk Kantong Lepehan.



Abis BBQ, kita yang cewek-cewek mandi, yang cowok milih nonton dan ada yang tidur. Dan gue menemukan ini di kamera gue. Gue nggak tau siapa pelakunya.




OK, akhirnya cewek2 main kartu deh. Kartu UNO pertamanya. OK, kayak garing gimana gitu. TEPOK NYAMUK. Selama main, Linah kalah telak. HA HA HA HA HA. Kocak deh waktu itu. Mukanya dicemongin. Kalahnya konyol lagi.

Tak terasa, cepat sekali satu hari saja. Nggak cukup. Besoknya sudah pulang T_T. Kita tidur deh. Tapi nggak langsung tidur, tetap aja ejek2an dulu. Baru terlelap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...